Kehilangan pendengaran adalah masalah kesehatan yang jauh lebih umum daripada yang mungkin Anda pikirkan. Menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorders , hampir 1 dari 8 orang (usia 12 tahun ke atas) mengalami gangguan pendengaran pada satu atau kedua telinga. Ini berarti bahwa lebih dari 40 juta orang menjalani kehidupan sehari-hari dengan gangguan pendengaran.

Meskipun gangguan pendengaran adalah kondisi yang menyebar luas, ada banyak kesalahpahaman yang membuat orang tidak proaktif tentang kesehatan pendengaran mereka. Selain itu, karena sering terjadi secara bertahap, hal ini dapat dengan mudah diabaikan atau diabaikan untuk beberapa waktu. Gangguan pendengaran yang tidak diobati tidak hanya dapat memperburuk gangguan, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan kondisi medis kronis lainnya seperti penurunan kognitif (menyebabkan demensia).

Untuk memperluas pemahaman Anda tentang gangguan pendengaran, mari jelajahi beberapa kesalahpahaman umum!

Fiksi: Gangguan pendengaran hanya berdampak pada orang dewasa yang lebih tua

Fakta: Kehilangan pendengaran bisa dan dialami oleh orang-orang dari segala usia.

Meskipun gangguan pendengaran terkait usia (dikenal sebagai presbycusis) berdampak signifikan terhadap orang dewasa yang lebih tua:

  • 25% orang dewasa usia 65-74 tahun mengalami gangguan pendengaran
  • 50% orang dewasa berusia 75 tahun ke atas mengalami gangguan pendengaran

The Centers for Disease Control dan Pencegahan (CDC), memperkirakan bahwa 20% dari orang dewasa berusia 20-an juga mengalami gangguan pendengaran. Selain itu, jutaan orang dewasa muda berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan. Karena perangkat elektronik telah menjadi bagian integral dari cara kita hidup di dunia yang semakin digital, kita terus mendengarkan musik, podcast, streaming acara, dll. Headphone dan earbud adalah aksesori umum yang biasa kita gunakan. Ini meningkatkan risiko menyerap suara yang berpotensi membahayakan yang berkontribusi pada gangguan pendengaran.

Fiksi: Ini bukanlah kondisi kesehatan yang serius

Fakta: Kehilangan pendengaran adalah kondisi kesehatan kronis paling umum ketiga yang dialami orang dewasa. Ini juga merupakan kondisi permanen yang tidak dapat disembuhkan dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan. 

Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa gangguan pendengaran bukanlah suatu kondisi yang serius karena tidak mengancam jiwa atau fatal. Tetapi hal penting pertama yang harus diketahui adalah bahwa gangguan pendengaran adalah kondisi permanen yang berarti tidak dapat disembuhkan. Selain itu, gangguan pendengaran dapat memengaruhi semua aspek kehidupan karena mengganggu komunikasi – bagian integral dari dasar cara kita menjalani hidup. Komunikasi yang tegang memengaruhi hubungan, kinerja pekerjaan, keterlibatan sosial, dan kesehatan secara keseluruhan. Terakhir, gangguan pendengaran yang tidak diobati dapat berkontribusi pada perkembangan penurunan kognitif, cedera pribadi, dan pengangguran.

Fiksi: Berbicara lebih keras menyelesaikan masalah 

Fakta: gangguan pendengaran tidak dapat disembuhkan tetapi dikelola secara efektif. Berbicara dengan keras tidak terlalu berguna dan sebenarnya dapat memperburuk keadaan. 

Seringkali diasumsikan bahwa jika berbicara dengan keras (bahkan berteriak) memperbaiki masalah. Namun, peningkatan volume sebenarnya dapat semakin mendistorsi suara ucapan, membuatnya semakin sulit untuk didengar dan diproses. Ini juga bukan praktik berkelanjutan untuk komunikasi yang efektif.

Fiksi: Suara keras tidak dapat menyebabkan kerusakan permanen

Fakta: menyerap suara keras adalah salah satu penyebab dari jenis gangguan pendengaran yang dikenal sebagai gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan. 

Menurut CDC, “ 17% orang dewasa berusia 20–69 tahun (sekitar 26 juta) telah menderita kerusakan permanen pada pendengaran mereka karena paparan kebisingan yang berlebihan ”. Suara diukur dalam desibel dan kebisingan di atas 85 desibel berpotensi membahayakan kesehatan pendengaran kita. Kita dapat terpapar pada peningkatan volume suara di konser, acara olahraga, pekerjaan, lokasi konstruksi, dll. Paparan terhadap suara keras akan membebani sel-sel rambut di telinga bagian dalam yang membantu menerjemahkan gelombang suara menjadi sinyal listrik untuk diproses oleh otak. Telinga bagian dalam dipenuhi dengan ribuan sel rambut yang sensitif dan tidak beregenerasi (tidak seperti jenis sel lainnya). Artinya ketika mereka kehilangan kepekaan, kerusakan ini bersifat permanen dan menghalangi mereka untuk menjalankan fungsi kritisnya. Hal ini menyebabkan gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.

 

Fiksi: Alat bantu dengar menyembuhkan gangguan pendengaran 

Fakta: alat bantu dengar efektif mengobati, tapi tidak menyembuhkan gangguan pendengaran. 

Alat bantu dengar adalah cara paling umum untuk mengatasi gangguan pendengaran. Perangkat elektronik kecil ini dirancang untuk menyerap, memperkuat, dan memproses suara yang secara signifikan meningkatkan kemampuan mendengar seseorang. Perlu waktu untuk melatih kembali sistem pendengaran Anda dan mengintegrasikan teknologi ini ke dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi dengan berbagai fitur dan teknologi yang digunakan alat bantu dengar, kesehatan pendengaran dapat ditingkatkan secara drastis!

Pendengaran merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki, bagi anda yang memiliki gangguan pendengaran anda dapat berkunjung ke Klinik Pendengaran Jakarta AQM Hearing Center. Klinik Pendengaran Jakarta AQM Hearing Center menyediakan berbagai layanan yang dapat menjadi solusi masalah pendengaran anda. Segera konsultasikan masalah pendengaran anda ke AQM Hearing Center sekarang juga.

Kategori: umum