Tiga puluh tahun terakhir telah melihat pertumbuhan luar biasa dalam kemampuan dan jangkauan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Internet, khususnya, telah menjadi pendorong penting perubahan sosial dan ekonomi, mengubah cara pemerintah, bisnis, dan warga berinteraksi dan menawarkan cara baru untuk mengatasi tantangan pembangunan. Ini juga telah mengubah pendidikan dengan menciptakan budaya baru belajar dan mengakses informasi.

Tidak ada keraguan bahwa kuota Internet memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan, yang merupakan salah satu pilar pembangunan berkelanjutan. Meskipun penting untuk diingat bahwa Internet, tentu saja, bukan jawaban untuk setiap tantangan yang ditimbulkan oleh pendidikan, internet dapat membantu membuka kemampuan manusia yang dapat meningkatkan pembelajaran dan pengajaran.

Artikel ini bertujuan untuk menyoroti kekuatan Internet untuk memungkinkan pendidikan, serta tantangan yang dihadapi untuk memanfaatkannya sebaik mungkin. Untuk menunjukkan hal ini, kami akan membagikan studi kasus dari sebuah proyek dan kami akan memperkenalkan rekomendasi kebijakan yang dapat dipertimbangkan ketika membahas masalah ini.

Akses ke Internet sangat penting untuk mencapai visi masa depan yang berkomitmen untuk dicapai dunia pada tahun 2030. Akses ke Internet dapat meningkatkan kualitas pendidikan dalam banyak hal. Ini membuka pintu ke banyak informasi, pengetahuan, dan sumber daya pendidikan, meningkatkan peluang untuk belajar di dalam dan di luar kelas.

Guru menggunakan materi online untuk mempersiapkan pelajaran, dan siswa menggunakannya untuk memperluas jangkauan pembelajaran mereka. Metode pengajaran interaktif, yang didukung oleh Internet, memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan kebutuhan siswa secara individu dan mendukung pembelajaran bersama. Ini juga dapat membantu memperbaiki ketidaksetaraan dalam pendidikan yang dialami oleh anak perempuan dan perempuan.

Sejumlah faktor, bagaimanapun, menghambat pencapaian penuh dari keuntungan ini. Kurangnya akses adalah yang pertama dan terutama di antara ini. Kurangnya konektivitas broadband mencegah meluasnya penggunaan Internet dalam pendidikan dan bidang kehidupan lainnya di banyak negara. Ini bukan hanya masalah konektivitas.

Agar akses menjadi bermakna, akses beli kuota tersebut juga harus terjangkau bagi sekolah dan individu, dan guru serta siswa harus memperoleh literasi digital dan keterampilan lain yang diperlukan untuk memanfaatkannya sebaik mungkin. Selain itu, guru dan siswa tersebut juga harus dapat menemukan dan menggunakan konten yang relevan secara lokal.

Semua tantangan ini, tetapi juga peluang yang disediakan Internet untuk pendidikan, dapat ditunjukkan dalam proyek percontohan yang dilaksanakan oleh Masyarakat Internet, bersama dengan mitra lokal di sebuah desa pedesaan .

Kategori: umum